Metrik yang Tepat untuk Transformasi Lean

12

Ketika para pemimpin perusahaan ditanya tentang penerapan pendekatan Lean Project Delivery, mereka pasti membutuhkan data. Asumsinya adalah jika angka-angka tersebut mendukung Lean, mereka akan menerimanya. Namun, hal ini jarang terjadi. Jika para eksekutif benar-benar melihat nilai Lean, mereka perlu mengetahui metrik mana yang menunjukkan kemajuan dan membenarkan keputusan mereka. Mari jelajahi metrik mana yang harus digunakan dan mana yang harus dihindari saat memulai perjalanan ini.

Mengapa Biaya Bukan Jawabannya

Penghematan biaya memang menggiurkan, namun merupakan metrik yang buruk untuk transformasi Lean jangka panjang. Perubahan yang bertahan lama datang dari pencapaian tujuan yang baik, berdasarkan apa yang dapat Anda kendalikan: perilaku dan aktivitas. Biaya dan keuntungan adalah produk sampingan, bukan tujuan utama.

Sejarah membuktikan hal ini. Skandal Wells Fargo tahun 2016 dan keruntuhan Enron menunjukkan apa yang terjadi ketika penghematan biaya atau maksimalisasi keuntungan menjadi satu-satunya fokus. Kedua perusahaan menipu klien dan karyawan untuk meningkatkan jumlah. Tujuan yang buruk menyebabkan perilaku buruk dan hasil yang lebih buruk.

Pelajaran dari Lingkungan Berkinerja Tinggi

Olahraga profesional menawarkan persamaan. Hasilnya jelas (skornya), tetapi tim-tim papan atas fokus pada metrik non-tradisional untuk mendorong kinerja. Pegolf yang serius memprioritaskan ayunan, cengkeraman, dan sikap untuk meningkatkan kemungkinan skor yang lebih rendah, daripada terobsesi dengan skor itu sendiri. Mereka yang hanya terpaku pada hasil mungkin akan mengambil jalan pintas, mengorbankan integritas demi keuntungan jangka pendek. Jangan menjadi pemain itu.

Mengonfirmasi vs. Metrik Mengemudi

Sama seperti pegolf yang melacak mekanisme ayunan untuk meningkatkan skor, Lean menggunakan metrik seperti pengurangan Permintaan Informasi (RFI) dan Perintah Perubahan untuk menunjukkan kemajuan. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakselarasan dan pengerjaan ulang telah berkurang. Persentase yang Direncanakan Selesai (PPC) berguna untuk melacak komitmen yang dapat diandalkan, namun hindari menjadikannya sebagai sasaran. Tim mungkin mengabaikan atau memanipulasi upaya untuk meningkatkan PPC secara artifisial, yang pada akhirnya merugikan penyampaian jadwal. Ingat: metrik adalah alat untuk perbaikan, bukan target itu sendiri.

Transformasi Metrik: Berfokus pada Perilaku

Pendekatan yang paling efektif adalah dengan mengukur adopsi metode Lean. Lacak jumlah proyek menggunakan Bentuk Perjanjian Terintegrasi (IFOA), penerapan Sistem Perencana Terakhir, atau mempekerjakan Pembina Lean. Tetapkan target adopsi tahunan yang progresif dan pertahankan akuntabilitas tim dalam mempelajari Lean. Selaraskan pemilihan mitra dan kontrak dengan tujuan-tujuan ini. Jika Anda melakukan hal yang benar, hasil yang benar akan menyusul. Lakukan penilaian kematangan tahunan untuk mengukur kualitas adopsi dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Data Tidak Selalu Cukup

Data saja mungkin tidak mendorong perubahan. Dalam sebuah diskusi dengan sekelompok pemilik yang mengelola belanja modal tahunan sebesar lebih dari $500 juta, topik data persuasif untuk adopsi Lean muncul. Kenyataannya adalah bahwa data jarang membuat orang berubah. Kampanye anti-rokok menggambarkan hal ini: banyak data yang membuktikan bahwa merokok membunuh, namun perokok jarang berhenti kecuali tergerak secara emosional oleh rasa takut atau kehilangan.

Demikian pula, meskipun banyak bukti yang mendukung Lean, banyak perusahaan yang menolak transformasi. Banyak yang kecanduan pendekatan design-bid-build karena kebiasaan. Sampai ada sesuatu yang menggoncangkan bisnis mereka secara emosional, bisnis mereka mungkin perlahan-lahan akan menurun sementara perusahaan-perusahaan Lean yang lebih sehat akan mengabaikannya. Pemicu emosional untuk perubahan akan dieksplorasi di postingan mendatang.

Pada akhirnya, transformasi Lean membutuhkan lebih dari sekedar data. Hal ini menuntut perubahan perilaku, komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, dan kemauan untuk menantang kebiasaan lama.

“Metrik hanyalah alat untuk perbaikan, bukan targetnya sendiri.”